
Setelah mengetahui gambaran ringkas tentang apa yang akan kita pelajari yaitu tentang kiat-kiat agar kita bisa mengagungkan ilmu, maka sekarang kita akan membahas kiat yang pertama InsyaaAlloh.
Menuntut
ilmu itu seperti memancing ikan atau mendulang emas di sungai. Oleh karena itu
wadah dibutuhkan untuk menyimpan apa yang kita dapat berupa emas atau ikan
tersebut. Karena apabila tidak disimpan tentu saja emas atau ikan tersebut akan
berceceran dan kita tidak mendapat hasil dari kegiatan mendulang atau memancing
yang sudah susah payah kita lakukan. Sama halnya dengan ilmu yang kita usahakan
maka dia membutuhkan tempat untuk penyimpanan.
Dan
tempat untuk ilmu adalah hati. Masuknya ilmu ke dalam hati berdasarkan seberapa
bersih hati tersebut. Semakin bersih suatu hati maka akan semakin besar pula
daya simpan hati terhadap ilmu yang masuk. Maka barang siapa menginginkan
kebaikan ilmu hendaknya dia menghiasi hatinya dan membersihkannya dari najis
yang menodai hati. Karena ilmu adalah suatu zat yang lembut, dan tidak pantas
kecuali berada di hati yang bersih.
Bersihnya
hati bergantung kepada 2 hal pokok yang sangat penting :
1. Bersihnya
hati dari najis yang berupa syubuhat (pemikiran menyimpang)
2. Bersihnya
hati dari najis yang berupa syahwat (hawa nafsu)
Maka apabila
kita malu dari pandangan manusia semisal kita terhadap baju kita yang kotor,
maka hendaknya kita lebih malu dari pandangan Allah terhadap hati kita
sedangkan disitu terdapat kedengkian, bala’, dosa-dosa, dan
kesalahan-kesalahan.
Dan diriwayatkan oleh Imam Muslim
dalam shohih beliau dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda.
إن الله لا
ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
Sesungguhnya
Allah tidak melihat rupa kalian tidak pula harta kalian, akan tetapi Allah
melihat hati dan perbuatan kalian (HR Muslim 2564)
Maka barang siapa mebersihkan hatinya ilmu
akan bisa menempati hati tersebut. Dan yang tidak membersihkan najis di hatinya
ilmu akan meninggalkannya dan pergi menjauh darinya.
Sahl bin Abdullah Rahimahullah,
Haram atas hati untuk cahaya masuk ke dalamnya dan disitu ada hal yang dibenci
oleh Allah.
Bersih dan kotornya hati memiliki kaitan
dengan naik turunnya iman. Apabila iman naik maka itu menandakan hati yang
bersih. Naik turunnya iman juga bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari kita
dalam belajar. Semisal saat iman naik dan hati bersih maka belajar akan terasa
sangat mudah, ilmu masuk sangat lancar ke dalam diri kita. Tapi kalau iman
turun dan hati kotor yang ada belajar jadi susah, murojaah tidak lancar. Dan jika
maksiat semakin menumpuk maka hari-hari akan semakin kosong dari kebaikan.
Diterjemahkan secara bebas dengan tambahan penjelasan dari Ustadz Anas Burhanuddin hafidzohullah.
0 komentar