Kamis, 20 September 2018

Kiat Pertama Membersihkan Wadah Ilmu


Setelah mengetahui gambaran ringkas tentang apa yang akan kita pelajari yaitu tentang kiat-kiat agar kita bisa mengagungkan ilmu, maka sekarang kita akan membahas kiat yang pertama InsyaaAlloh.
            Menuntut ilmu itu seperti memancing ikan atau mendulang emas di sungai. Oleh karena itu wadah dibutuhkan untuk menyimpan apa yang kita dapat berupa emas atau ikan tersebut. Karena apabila tidak disimpan tentu saja emas atau ikan tersebut akan berceceran dan kita tidak mendapat hasil dari kegiatan mendulang atau memancing yang sudah susah payah kita lakukan. Sama halnya dengan ilmu yang kita usahakan maka dia membutuhkan tempat untuk penyimpanan.
            Dan tempat untuk ilmu adalah hati. Masuknya ilmu ke dalam hati berdasarkan seberapa bersih hati tersebut. Semakin bersih suatu hati maka akan semakin besar pula daya simpan hati terhadap ilmu yang masuk. Maka barang siapa menginginkan kebaikan ilmu hendaknya dia menghiasi hatinya dan membersihkannya dari najis yang menodai hati. Karena ilmu adalah suatu zat yang lembut, dan tidak pantas kecuali berada di hati yang bersih.
            Bersihnya hati bergantung kepada 2 hal pokok yang sangat penting :
1. Bersihnya hati dari najis yang berupa syubuhat (pemikiran menyimpang)
2. Bersihnya hati dari najis yang berupa syahwat (hawa nafsu)
Maka apabila kita malu dari pandangan manusia semisal kita terhadap baju kita yang kotor, maka hendaknya kita lebih malu dari pandangan Allah terhadap hati kita sedangkan disitu terdapat kedengkian, bala’, dosa-dosa, dan kesalahan-kesalahan.
            Dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohih beliau dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.

إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian tidak pula harta kalian, akan tetapi Allah melihat hati dan perbuatan kalian (HR Muslim 2564)

Maka barang siapa mebersihkan hatinya ilmu akan bisa menempati hati tersebut. Dan yang tidak membersihkan najis di hatinya ilmu akan meninggalkannya dan pergi menjauh darinya.
Sahl bin Abdullah Rahimahullah, Haram atas hati untuk cahaya masuk ke dalamnya dan disitu ada hal yang dibenci oleh Allah.

Bersih dan kotornya hati memiliki kaitan dengan naik turunnya iman. Apabila iman naik maka itu menandakan hati yang bersih. Naik turunnya iman juga bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari kita dalam belajar. Semisal saat iman naik dan hati bersih maka belajar akan terasa sangat mudah, ilmu masuk sangat lancar ke dalam diri kita. Tapi kalau iman turun dan hati kotor yang ada belajar jadi susah, murojaah tidak lancar. Dan jika maksiat semakin menumpuk maka hari-hari akan semakin kosong dari kebaikan.

Diterjemahkan secara bebas dengan tambahan penjelasan dari Ustadz Anas Burhanuddin hafidzohullah.
Load disqus comments

0 komentar